Twitter

Archive for Februari 2013

"Pedang paling kuat dan tajam
adalah logam besi yang mendapatkan
tempaan paling keras pada nyala api
yang sangat panas, jangan harap
menjadi kuat jika tidak berani
hadapi ujian dan kerasnya hidup.

Sebatang korek api
tidak akan pernah bersinar,
bercahaya, dan bermanfaat
sebelum ia terbakar,
jangan pernah harap kesuksesan
tanpa perjuangan dan pengorbanan,
tak akan berhasil seseorang
sebelum merasakan kegagalan"

Terserah (seburuk) apa
yang orang katakan tentangmu
percayalah itu bukan dirimu

Matahari mampu bersinar lebih lama lagi...
Tapi dia tetap memberi waktu bagi sang bulan...

Aku mengamati semua sahabat...
Dan tidak menemukan sahabat
yang lebih baik daripada menjaga lidah...

Aku merenungkan segala jenis amal baik...
Namun tidak mendapatkan yang lebih baik
daripada memberikan nasihat baik...

Aku mencari segala bentuk rezeki...
Tapi tidak menemukan rezeki
yang lebih baik daripada sabar...

Kekuatan yang sesungguhnya
tidak memukul dengan keras ,
tetapi tepat sasaran

"Kemenangan adalah saat dimana kita
dalam keterbatasan, tapi masih sanggup
menghasilkan karya terbaik.
Kemenangan adalah saat kejujuran lebih kita utamakan,
daripada mendahulukan ego dan gengsi diri sendiri.

"jika sesuatu tidak berhasil membunuhmu,
maka ia akan membuatmu lebih kuat"

"Jika kamu tidak tahu atau bingung tentang siapa yang kamu sayangi, ingat-ingatlah saat-saat dimana kamu berada dalam suasana yang tidak ingin kamu kenang, disitulah kamu mengenali dirimu sebernarnya dan juga siapa yang paling kamu sayangi"

"The best revenge is Living Well"
maknanya: "cara balas dendam terbaik adalah hidup lebih baik dr org yg membenci atau menyakiti kita.

TUHAN memberikan Makanan Pada Setiap Burung,
Tapi Tidak Melempar Langsung Ke Sarangnya...


GBU sobat;)

" Palu menghancurkan kaca, tapi palu membentuk baja "

Apa makna dari pepatah kuno Rusia ini ?
Jika jiwa kita rapuh seperti kaca, maka ketika palu masalah menghantam kita, maka dg mudah kita putus asa, frustasi, kecewa, marah dan jadi remuk redam.

Jika kita adalah kaca, maka kita juga rentan terhadap benturan. Kita mudah tersinggung, kecewa, marah, atau sakit hati saat kita berhubungan dengan orang lain. Sedikit benturan sdh lebih dari cukup untuk menghancurkan hubungan kita.

Jangan pernah jadi kaca, tapi jadilah baja. Mental baja adalah mental yg selalu positif, bahkan tetap bersyukur disaat masalah dan keadaan yg benar2 sulit tengah menghimpitnya.

Mengapa demikian ?
Orang yang seperti ini selalu menganggap bahwa masalah adalah proses kehidupan untuk membentuknya menjadi lebih baik.

Sepotong besi baja akan menjadi sebuah alat yg lebih berguna setelah lebih dulu diproses dan dibentuk dg palu. Setiap pukulan memang menyakitkan, namun mental baja selalu menyadari bahwa itu baik untuk dirinya.

Jika hari ini kita sedang ditindas oleh masalah hidup, jangan pernah merespons dengan sikap yg keliru.

Jika kita adalah "baja" kita akan selalu melihat palu yg menghantam kita sbg sahabat yg akan membentuk kita.

Sebaliknya jika kita "kaca" maka kita akan selalu melihat palu sebagai musuh yg akan menghancurkan kita.

Pernah patah hati?

Pernah sakit hati?

Pernah kecewa luar biasa?

Tau cara menyembuhkan hati yang luka?

Obat nya, dan sangat mujarab.

Cara menyembuhkan hati yang luka adalah
dengan MEMINTA ROH PENGAMPUNAN KEPADA TUHAN & MEMAAFKAN HAL YANG TELAH MELUKAI HATI KITA.
agar dapat melangkah kedepan lebih ringan.

Diri kita berhak untuk bahagia,
jangan sampai terbelenggu oleh rasa sakit hati,
kekecewaan yang tidak berkesudahan,

masih banyak hal indah yang dapat kita temukan diluar sana,
untuk apa merenungi dan menyesali hal yang tidak ada gunanya.

Berani mati tidaklah luar biasa..
namun, berani tetap hidup pada saat
tidak ada lagi yang kita miliki..

itu baru luar biasa!.

Hidup itu indah,
dan masih akan banyak hal luar biasa
yang belum kita temukan dalam hidup kita...!

SEMANGAT !


Alkisah, ada seorang pemuda yang hidup sebatang kara. Pendidikan rendah, hidup dari bekerja sebagai buruh tani milik tuan tanah yang kaya raya. Walapun hidupnya sederhana tetapi sesungguhnya dia bisa melewati kesehariannya dengan baik.

Pada suatu ketika, si pemuda merasa jenuh dengan kehidupannya. Dia tidak mengerti, untuk apa sebenarnya hidup di dunia ini. Setiap hari bekerja di ladang orang demi sesuap nasi. Hanya sekadar melewati hari untuk menunggu kapan akan mati. Pemuda itu merasa hampa, putus asa, dan tidak memiliki arti.

"Daripada tidak tahu hidup untuk apa dan hanya menunggu mati, lebih baik aku mengakhiri saja kehidupan ini," katanya dalam hati. Disiapkannya seutas tali dan dia berniat menggantung diri di sebatang pohon.

Pohon yang dituju, saat melihat gelagat seperti itu, tiba-tiba menyela lembut. "Anak muda yang tampan dan baik hati, tolong jangan menggantung diri di dahanku yang telah berumur ini. Sayang, bila dia patah. Padahal setiap pagi ada banyak burung yang hinggap di situ, bernyanyi riang untuk menghibur siapapun yang berada di sekitar sini."

Dengan bersungut-sungut, si pemuda pergi melanjutkan memilih pohon yang lain, tidak jauh dari situ. Saat bersiap-siap, kembali terdengar suara lirih si pohon, "Hai anak muda. Kamu lihat di atas sini, ada sarang tawon yang sedang dikerjakan oleh begitu banyak lebah dengan tekun dan rajin. Jika kamu mau bunuh diri, silakan pindah ke tempat lain. Kasihanilah lebah dan manusia yang telah bekerja keras tetapi tidak dapat menikmati hasilnya."

Sekali lagi, tanpa menjawab sepatah kata pun, si pemuda berjalan mencari pohon yang lain. Kata yang didengarpun tidak jauh berbeda, "Anak muda, karena rindangnya daunku, banyak dimanfaatkan oleh manusia dan hewan untuk sekadar beristirahat atau berteduh di bawah dedaunanku. Tolong jangan mati di sini."

Setelah pohon yang ketiga kalinya, si pemuda termenung dan berpikir, "Bahkan sebatang pohonpun begitu menghargai kehidupan ini. Mereka menyayangi dirinya sendiri agar tidak patah, tidak terusik, dan tetap rindang untuk bisa melindungi alam dan bermanfaat bagi makhluk lain".

Segera timbul kesadaran baru. "Aku manusia; masih muda, kuat, dan sehat. Tidak pantas aku melenyapkan kehidupanku sendiri. Mulai sekarang, aku harus punya cita-cita dan akan bekerja dengan baik untuk bisa pula bermanfaat bagi makhluk lain".

Si pemuda pun pulang ke rumahnya dengan penuh semangat dan perasaan lega.

=================================================

Kalau kita mengisi kehidupan ini dengan menggerutu, mengeluh, dan pesimis, tentu kita menjalani hidup ini (dengan) terasa terbeban dan saat tidak mampu lagi menahan akan memungkinkan kita mengambil jalan pintas yaitu bunuh diri.

Sebaliknya, kalau kita mampu menyadari sebenarnya kehidupan ini begitu indah dan menggairahkan, tentu kita akan menghargai kehidupan ini. Kita akan mengisi kehidupan kita, setiap hari penuh dengan optimisme, penuh harapan dan cita-cita yang diperjuangkan, serta mampu bergaul dengan manusia-manusia lainnya.

Maka, jangan melayani perasaan negatif. Usir segera. Biasakan memelihara pikiran positif, sikap positif, dan tindakan positif. Dengan demikian kita akan menjalani kehidupan ini penuh dengan syukur, semangat, dan sukses luar biasa!